Ross
Tetes
embun dan senyum mentari tlah menuntunku menemukanmu
Saat
tanahku masih basah dari sisa hujan kemarin
Saat
pagi membangunkanku dari lelap mimpi
Dalam
tanah gersangku
Hembusan
udara yang membuatku hidup
Tlah
menuntunku padamu
Entah
kapan
Entah
darimana
Sekuntum
mawar tlah bersemi di tamanku
Merahnya
yang indah jadi penghias tanah gersangku
Mata
ini begitu takjub pada sang mawar
Ia
di tamanku
Rasa
inginku tuk menggenggamnya tak hilang
Meski
kutau duri-duri itu slalu siap tuk menusukku
Aku
tlah terpesona pada sang mawar
Meski
kutau menggenggamnya mungkin kan buatku terluka